Siang itu
masih dengan semilir udara panas di kampus kami, di kota kecil pinggiran sungai
bengawan solo. Atmosfer liburan yang sebentar di akhir semester pertama kuliah
masih terasa ketika kami sudah mulai menginjakkan kaki di kampus untuk kembali belajar. Kembali
dengan rutinitas kami sebagai mahasiswa untuk bergelut dengan tugas dan mata
kuliah yang membuat bosan. Tampak seseorang cowok tinggi tegap sedang duduk di
depan batu penantian yang biasa jadi tongkrongan mahasiswa jurusan kami. Aku menyapa
“ Arif, tumben jam segini udah nongol di kampus?’’ dengan nada bicara
Arif yang besar dia menjawab “ kangen sama kalian”. Aku tertawa kecil mendengar jawaban Arif
tadi.
Di pojokan lantai dua terlihat phipin dan Denni yang sedang asik ngobrol
tentang liburan mereka. Aku dan Arif langsung naik ke lantai atas untuk
bergabung dengan mereka. Tiba- tiba Faiz datang, “kami serentak berkata, yang
pulang dari magetan pasti bahagia” maklum faiz itu anak kost kalau libur pasti
pulang kampung.
Mata kuliah awal di semester kedua kami kuliah adalah Manusia
dan Kebudayaan Indonesia. Sempat bertanya ini mata kuliah yang seperti apa.
Ternyata mata kuliah yang mempelajari sejarah kebudayaan di Indonesia. Kami
masuk kelas dengan dosen baru dari jurusan sejarah.
Tiba- tiba Denis datang
padahal udah telat 20 menit. “Dasar
tukang telat’’ ujar Diatry teman sekelasku. Karena dosennya baik dan baru awal
kali kuliah maka Denis di perbolehkan masuk kelas.
Cerita awal
ini di mulai dari persahabatan delapan sosok manusia yang baru dekat di
semester kedua kuliah. Dengan hobi dan cita- cita berbeda tapi belajar saling
melengkapi.
Aku adalah seorang cewek agak tomboy dengan tubuh kecil yang hobi
bersepeda, touring dan beladiri tapi
udah lama nggak di lakukan karena semenjak kuliah sibuk dengan organisasi
kampus.
Arif sesosok cowok tinggi tegap dengan tubuh kekar yang hobi beladiri dan pengen banget masuk
AKMIL, yang tiap hari lari pagi dan sore sampai berkilo-kilo meter, saking
cintanya dengan olahraga sampai pada suatu hari diajak nonton nggak mau dengan
alesan belum olahraga...#dasar altet dadakan,,hehe.
Faiz seorang cowok tinggi
tegap juga seperti Arif tapi dia nggak kekar, malahan agak tambun dia paling suka sama girlband korea
SNSD sampe- sampe playlist di hp nya lagu SNSD thok lho,,,,hahaha. Tapi jangan salah impian terbesarnya menjadi seorang Polisi lho laki banget ya,,,,#sedikit menyindir ( just kid iz ).
Phipin cewek kalem berjilbab dan
agak keras kepala tapi baik banget dia suka bingungan dan paling suka mepet kalo ada waktu ngumpulin tugas kuliah.
Denni cewek
tomboy hobinya suka naik gunung dan ikut pecinta alam di kampus, dia
pengen banget kuliah di dua kampus.
Denis cewek supel , rendah hati paling suka
telat kalo masuk kuliah, paling muda diantara kami, suka banget sama boyband
korea klop banget sama Faiz kalau lagi ngomongin tentang korea dan paling panikan.
Diatry suka
banget sama detektif conan sama juga dengan Aku tapi lebih tau Diatry daripada
Aku dia yang paling rajin kalo ngerjain tugas dan paling nggak suka dia suka bad mood nggak pasti. Bety yang paling suka buat ketawa kami karena dia lucu dan polos dengan
tingkahnya dan paling enak kalo diajak ngobrol, dia paling tenang pembawaannya.
Semua cita-
cita dari mereka yang belum terpenuhi terlampiaskan di semester kedua
kuliah.Mulai dari Arif dia yang sibuk untuk mendaftar AKMIL demi mewujudkkan
cita- citanya. Selang beberapa minggu
setelah Arif sibuk mendaftar AKMIL
kini dilanjutkan Faiz dia juga sibuk berkelana ke banten untuk mendaftar AKPOL. Semakin sering
ke kampus aku semakin sering tidak melihat keberadaan mereka. Paling jika melihat
mereka Arif dan Faiz salah satu dari
mereka tidak ada.
Suatu sore kebetulan saat kuliah sudah kosong
kami sedang berkumpul semua lengkap berdelapan kami merencanakan untuk maen,
tapi maen kemana itu yang jadi masalah karena bingung kami akhirnya muter-
muter naek motor ke kampus ISI yang ada di jalan ringroad. Tapi kami akhirnya
pergi ber 6 tanpa Bety dan Diatry maklum mereka saat itu masih naik bus, takut
jika ketinggalan bus terakhir.
(Foto di Institute Seni Indonesia
Ring road Mojosongo)